Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Tata Cara Aqiqah Anak Perempuan Menurut Islam Beserta Doanya

  Tata Cara Aqiqah Anak Perempuan Menurut Islam Beserta Doanya aqiqah anak perempuan tentunya perlu dikenali setiap orang tua. Momen lahirnya sang buah hati merupakan sebuah anugerah dan kebahagiaan tersendiri bagi orang tua. Melaksanakan aqiqah merupakan salah satu wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat yang telah diberikan-Nya Secara bahasa, aqiqah berarti memotong (bahasa arab: al qat’u). Sedangkan menurut istilah, aqiqah merupakan proses pemotongan hewan sembelihan pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Hewan yang digunakan untuk aqiqah biasanya hewan ternak seperti kambing. Tata cara aqiqah anak perempuan sebenarnya tidak jauh berbeda. Pembedanya hanyalah jumlah kambing yang dikurbankan untuk aqiqah, yaitu bagi anak laki-laki 2 ekor kambing, dan anak perempuan 1 ekor kambing. Sebelum mengenal Tata Cara Aqiqah anak perempuan yang benar, kamu perlu mengetahui hukumnya terlebih dahulu. Hukum aqiqah anak perempuan dan laki-laki m

Biaya Aqiqah dari siapa?

  Biaya Aqiqah dari Siapa?  - Ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa aqiqah itu dituntut dari orang tua yang menanggung nafkah anak. Orang tua mengeluarkan biaya aqiqah dari hartanya dan bukan harta anak. Orang yang tidak menanggung nafkah anak tidak membiayai aqiqah ini kecuali dengan izin yang menanggung nafkah yaitu orang tua.  Ash Shon’ani –rahimahullah– mengatakan, “Menurut Imam Asy Syafi’i, aqiqah itu dituntut dari setiap orang yang menanggung nafkah si bayi. Sedangkan menurut ulama Hambali, aqiqah itu dituntut khusus dari ayah, kecuali jika ayahnya tersebut mati atau terhalang tidak bisa memenuhi akikah. Sedangkan dalam lafazh hadits disebutkan penyembelihan aqiqah dengan kalimat pasif (yaitu disembelih atau tudz-bahu). Lafazh ini menunjukkan bahwa sah-sah saja jika yang melakukan aqiqah adalah orang lain selain yang  memberi nafkah ” Aqiqah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Hasan dan Husain Dari Ummu Kurz Al Ka’biyyah, ia berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu wa ‘ala